Analisa usaha Tusuk Sate

Analisa Usaha Tusuk Sate

Ada 3 jenis mesin tusuk sate, dan akan saya jelaskan secara gamblang tentang cara kerja beserta analisa kekurangan dan kelebihan pada masing-masing mesin.

1. Mesin tipe SODOK

    Mesin ini menurut sebagian orang dibilang boros bahan baku, karena yang dipakai adalah 1 lapis pada ketebalan bambu berapapun.

Kadang juga ada orang melihat mesin ini pada kesan pertama kelihat menakutkan. 
Saya akan menjawab dari 2 masalah diatas yang dianggap oleh sebagian orang.
Analisa saya(sebagai pelaku produksi yang memakai mesin sodok):
a. sistem sodok sangat cepat prosesnya dalam menghasilkan tusuk sate, karena hanya ada sedikit proses yang dilewati. pertama adalah pemotongan bambu sesuai ukuran, pembelahan jadi 2 bisa manual bisa pakai mesin, selanjutnya dicetak/sodok langsung bulat, selanjutnya penjemuran/oven, penghalusan dan peruncingan
b. Konsumsi listrik pada sistem sodok  tidak begitu besar, karena 1 mesin hanya butuh motor minimal 1 hp/1,5 Hp
c. Produksi bisa cepat, karena semakin mahir mengoperasikan mesin sodok kapasitas yang didapat bisa lebih besar mencapai minimal 200 kg/ hr, bahkan mengalahkan kapasitas mesin tusuk sate semodern apapun.
d.  Hasil tusuk bisa sempurna, karena bambu yang dicetak adalah kondisi basah baru ditebang maka hasil bisa putih maksimal, hasil bulat maksimal, kualitas sangat bagus putih bulat, halus dan runcing.
e. Harga jual tinggi, bisa masuk pasar ekspor sekalipun, bisa masuk segmen pasar pabrikan sea food untuk ekspor, restaurant, supermarket, bahkan masuk pasar umum sekalipun.
f. Pabrikan dalam sekala besar memakai mesin ini, terutama produksi sumpit dan tusuk sate.

2. Mesin tipe serut semi manual/ tulup

   Jenis mesin ini pada umumnya dipakai di wilayah yang bambunya banyak bambu tebal seperti bambu petung, misalnya di Malang, Pasuruan, Wonogiri, dll. Karena bambu tebal bisa ditipiskan/ diirat jadi beberapa bagian.Selanjutnya dirajang dan diserut per satu2.


Sebenarnya belum pernah saya temukan orang yang berhasil dalam  produksi tusuk sate dari awal hingga akhir ( dari potong bambu dengan hanya membuang ros,pembelahan, perajangan, penyerutan, pengeringan, potong lidi, penghalusan dan peruncingan).
faktor kegagalannya menurut analisa saya:

a. secepat apapun putaran roll untuk meningkatkan kapasitas yang didapat, mentok dari 1 sisi adalah 25-30 kg, kalau sisi kanan kiri dipakai bisa 50-60 kg/ hari itupun kalau tidak ada kendala pada mesin.Hitung2annya adalah jika kita mengerjakan 2 pegawaidengan gaji harian  untuk mengasilkan 60 kg/ hari sedang gaji karyawan 30-40 rb/ hari, maka sebagai pengusaha jelas kita rugi. Bahkan kalau kita gaji denga 15 rb/ orang pun kita masih rugi. Tidak percaya? buktikan sendiri hehehe...

Maka alternatifnya adalah dengan cara:
a. Sub produksi. Mesin serut ini dikerjakan oleh orang lain/ rumahan yang pengelolaanya diluar tanggung jawab kita.Maksudnya adalah kita tidak susah payah beli bambu, terus mempekerjakan orang untuk menyerut tetapi sebaliknya orang yang menyerut tadi yang beli bambunya, dipotong sendiri, diserut sendiri, kita hanya beli tusuk setengah jadinya.Artinya kita maen di level finishing. Inilah cara yang membuat kita berhasil, hal seperti ini bisa kita jumpai di Malang, Pasuruan, dan wilayah lain yang mengadopsi sistem seperti ini. Kemudian mungkin muncul pertanyaan dibenak kita, Apakah rumahan yang menyerut tadi tidak rugi? jawabannya adalah relatif, bisa dikatakan rugi bisa dikatakan tidak rugi. Orang rumahan yang ngerjakan serutan adalah usaha sampingan, yang penting ada aktifitas produksi yang menghasilkan uang, kadang tidak menghitung tenaga dan waktunya, yang penting bisa mengubah bambu menjadi uang dengan cara diserut tadi, walaupun harga jualnya murah tapi bagi orang desa ada kegiatan rumahan seperti itu sudah sangat bagus, mengisi waktu luang diluar musim tanam/ panen di sawah. Harga serut setengah jadi kisaran 5-6 rb/ kg, harga jual setelah finishing kisaran 10-11 rb/ kg
b.Borongan. Kita mengerjakan pegawai serut dengan sistem borongan. Pengalaman pernah menggaji tukang serut dengan 1000/ kg kering, keuntungan masih tipis. Maka jika anda memberlakukan sistem borongan saya sarankan upah yang diberikan supaya kita ada untung adalah kisaran 500-800 rupiah/ kg.  

3. Mesin tipe SLICER
 mesin slicer tusuk sate

 Mesin ini pengembangan dari sistem serut. Konsumsi listrik lumayan besar. Pengalaman pribadi dengan total motor 4,5 Hp dengan listrik 1 phase masih sering trkendala macet karena motor pada pisau tidak kuat, ketika bambu yang agak tebal masuk langsung macet.Maka saya sarankan jika anda memakai mesin ini pakailah motor dengan total minimal 7,5 Hp dengan listrik 3 phase, dengan rincian masing2 pisau pakai motor 3 Hp, dan untuk rol minimal 1,5 Hp. Kenapa memakai 3 phase? karena kekuatan tegangan lebih besar 3 phase daripada 1 phase. Daya tarik pisau untuk menyerut lebih besar. Jadi analisa saya pada mesin ini adalah:

a. Konsumsi listrik besar. 
b. Proses panjang hampir sama seperti serut satu2, hanya ninggalin 1 proses aja yaitu     perajang.
c. Sering kali bengkak di ongkos tenaga kerja, disebabkan proses panjang dan dibiaya listrik.
d. Hasil tusuk lumayan bagus, bulat hampir mendekati sodok, tapi tergantung dari cara menyetel pisau slicernya.
e. Harga pisau mahal,jika ada kesalahan nyetel pisau sering terjadi kerompalan pada pisau ini, kejadian seperti ini sering dialami semua operator mesin slicer. Harga pisau import dipasaran skitar 2,5 jt-3 jt, lokal 1,5-2 jt.

Dari uraian diatas, maka saya simpulkan:

1. Jika anda ingin memulai usaha produksi tusuk sate, dengan produksi dari awal hingga akhir, maka pakailah sodok. 

Mesin yang dibutuhkan :
a. potong bambu
b. sodok
c. penghalus
d. peruncing

Tapi tidak serta merta anda bisa berhasil juga pakai mesin ini. biasanya untuk pemula produksi belum bisa cepat karena masih tahap belajar, jadi bengkak di tenaga kerja. Kuncinya disini adalah produksi harus bisa cepat, tenaga kerja cepat dan segera finishing.

Harga tusuk sate hasil sodok di pasaran umum sekitar 12-13 rb/ kg, jika masuk di pabrikan bisa tembus harga 30 rb-50 rb/ kg dengan catatan hasil bulat maksimal, putih, bersih, tanpa kulit dan runcing. 

2. Jika anda pemula, produksi dengan modal terbatas maka mainlah dilevel finishing. Mesin yang dibutuhkan:

a. Mesin Penghalus
b. mesin peruncing

 harga tusuk sate kambing serutan di pasaran yang sudah jadi sekitar 10 rb-11 rb/ kg di level pengepul. tusuk sate ayam 12 rb/ kg di level pengepul.

Kami juga siap menyuplai tusuk setengah jadi dengan harga murah untuk anda yang bli mesin dari Bamboo Alam Jombang.

Dua pilihan itu yang kemungkinan besar membuat anda berhasil di usaha tusuk sate ini, Semoga bermanfaat..!!!
 
Kami menyediakan Tusuk sate dan Permesinan, kualitas terjamin.
085655219052


Komentar

Postingan Populer

JUAL SPAREPART MESIN TUSUK SATE

Mengapa Pengusaha tusuk sate banyak yang gagal?

PRODUKSI TUSUK SATE

MESIN PRODUKSI JAMUR TIRAM